Senin, 28 Januari 2013

Gejala dan Penanganan Radang Amandel (Tonsilitis)

Add caption
Amandel atau tonsil adalah dua buah kelenjar getah bening di kedua sisi belakang tenggorokan. Amandel adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang mengandung sel-sel antibodi untuk menjebak dan membunuh bakteri dan virus patogen dalam perjalanan memasuki tubuh.
Tonsilitis adalah peradangan amandel sehingga amandel menjadi bengkak, merah, melunak dan memiliki bintik-bintik putih di permukaannya. Pembengkakan ini disebabkan oleh infeksi baik virus atau bakteri.
Ada banyak virus yang dapat menyebabkan tonsilitis, yang paling umum adalah virus Epstein-Barr dan virus Coxsackie. Di antara bakteri yang menyebabkan tonsilitis, kelompok streptokokus A adalah yang paling umum.

Mengapa amandel terinfeksi?

Karena fungsinya sebagai benteng perlawanan terhadap infeksi, amandel rawan terkena infeksi. Namun, fungsi amandel tersebut kian menurun saat remaja dan dewasa. Itulah mengapa radang amandel jarang dijumpai pada orang dewasa. (Paling umum pada anak-anak usia 3 sampai 7 tahun).

Penyembuhan dan komplikasi

Bila tanpa komplikasi, biasanya tonsilitis hanya berlangsung sekitar beberapa hari dan hilang sendiri tanpa pengobatan. Tonsilitis karena virus bisa berlangsung lebih lama hingga hitungan minggu.
Komplikasi dapat terjadi bila ada infeksi sekunder di telinga tengah atau sinus. Streptokokus A bahkan dapat menyebar melalui tubuh dan menginfeksi organ-organ vital, khususnya jantung. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan permanen, yang mengakibatkan penyakit jantung di masa depan.
Kemungkinan komplikasi lain dari tonsilitis adalah abses peritonsillar (quinsy). Ini terjadi ketika sekelompok bakteri terdorong oleh pertumbuhan jaringan baru. Abses ini tidak berada di amandel lagi tapi di salah satu sisinya. Tidak seperti tonsilitis sederhana, quinsy cenderung dirasakan pada satu sisi tenggorokan. Pasien dengan kondisi ini sering terlihat memiringkan kepala ke satu sisi untuk mengurangi rasa sakit.  Quinsy terjadi pada sekitar 1 dari 3.000 orang per tahun dan lebih sering terjadi pada remaja dengan radang amandel.

Kapan berkonsultasi dengan dokter?

Konsultasi dengan dokter jika anak Anda mengalami:
  • Sakit tenggorokan yang tidak hilang dalam beberapa hari
  • Kesulitan menelan
  • Demam tinggi
  • Muntah- muntah
  • Kelelahan atau lesu
  • Kesulitan bernafas
  • Mendengkur
  • Nafsu makan buruk
  • Bau mulut

Pengobatan

Pada kebanyakan orang, infeksi yang disebabkan oleh virus hanya perlu diobati dengan parasetamol untuk menurunkan demam. Pereda nyeri juga mungkin berguna untuk mengurangi rasa sakit .
Tonsilitis yang disebabkan oleh bakteri mungkin perlu diobati dengan antibiotik (misalnya penisilin atau eritromisin, jika alergi terhadap penisilin). Jika anak Anda mendapatkan antibiotik, penting sekali untuk meminum obat sampai tuntas agar bakteri benar-benar musnah dan tidak menjadi resisten obat.

Bedah amandel

Bedah untuk mengangkat amandel (tonsilektomi)–dulu pernah menjadi tindakan umum untuk mengobati tonsilitis–hanya dilakukan bila tonsilitis sering berulang atau kronis, tidak merespon pengobatan atau menyebabkan komplikasi serius. Pengangkatan amandel tidak berefek buruk terhadap daya kekebalan tubuh secara keseluruhan. Namun demikian, operasi ini kini relatif lebih jarang dilakukan dibandingkan dulu.

Mencegah Obesitas pada Anak

Seiring peningkatan taraf hidup, kini semakin banyak saja anak Indonesia yang mengalami kegemukan atau bahkan obesitas. Sayangnya, banyak orang tua yang tidak menyadari bahaya kesehatan dan kejiwaan yang mengancam di balik kegemukan tersebut.
Dampak negatif kelebihan berat badan anak melebihi kelucuan penampilannya. Anak-anak yang kegemukan:
  • Lebih berisiko terkena masalah kesehatan di masa dewasa, seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, kanker dan penyakit jantung.
  • Dapat merasa rendah diri dan depresi karena sering menjadi bahan ejekan teman-temannya.
Kenaikan risiko kesehatan antara lain terkait dengan kegemukan di masa dewasa. Bila anak Anda kegemukan, kemungkinannya jauh lebih tinggi bahwa dia juga kegemukan di usia dewasa. Peluang itu meningkat seiring usia. Sekitar 20 persen anak-anak berusia 4 tahun yang kegemukan mengalami masalah berat badan di usia dewasanya.  80 persen remaja yang kegemukan juga tetap gemuk hingga dewasa.
Apakah anak Anda memiliki masalah berat badan?
Tidak semua anak berberat badan ekstra dikategorikan kegemukan atau obesitas. Beberapa anak memiliki kerangka tubuh lebih besar dari rata-rata. Anak-anak juga biasanya memiliki jumlah lemak tubuh yang berbeda di berbagai tahap pertumbuhannya. Jadi Anda tidak dapat mengetahuinya hanya dengan melihat berat badan anak.
Dokter dapat membantu mengetahui apakah anak Anda sudah kegemukan. Untuk melakukan hal ini, dokter akan menghitung indeks massa tubuh anak Anda (BMI). BMI menunjukkan apakah anak Anda kelebihan berat badan menurut usia dan tinggi badannya.
Menggunakan grafik pertumbuhan, dokter lalu membandingkan BMI anak Anda dengan BMI anak lain seusianya yang berjenis kelamin sama. Jadi, misalnya,  bila Anda diberitahu bahwa anak Anda berada di persentil 80 artinya 80 persen anak lain seusianya yang berjenis kelamin sama memiliki BMI lebih rendah darinya.
Tanpa mempertimbangkan faktor lain, anak yang memiliki BMI menurut usianya dalam rentang persentil 85  s.d. 94 disebut kegemukan, dan bila di atas 95 disebut obesitas.
Bila Anak Anda kegemukan
Kebanyakan masalah berat badan disebabkan oleh terlalu sedikit gerak badan dan terlalu banyak makan. Sebagian besar anak-anak yang kelebihan berat badan tidak perlu diet. Mereka hanya perlu didorong sedikit mengubah pola makan dan lebih aktif secara fisik. Ketika mereka tumbuh lebih tinggi, berat mereka harus tetap sama atau meningkat dalam jumlah normal.
Dorong anak Anda untuk melakukan kebiasaan berikut yang dapat berlangsung seumur hidup:
  • Batasi jumlah makanan dan minuman tinggi kalori dan gula seperti coklat, minuman bersoda, biskuit, kue, dan es krim. Anda dapat menggantinya dengan yang lebih sehat seperti seperti buah-buahan, jus buah, agar-agar, kripik sayuran, dan susu rendah lemak.
  • Masak makanan dengan dibakar atau dikukus. Ayam, ikan dan sosis bukan hanya lebih lezat bila dibakar, namun juga memiliki kandungan lemak lebih rendah.
  • Beri contoh yang baik dengan kebiasaan makan Anda sendiri.
  • Ajarkan anak Anda untuk makan lebih lambat dan menikmatinya, karena dia akan merasa lebih cepat kenyang dan cenderung tidak makan berlebihan pada waktu makan.
  • Lakukan kegiatan makan bersama dalam satu keluarga sesering mungkin.
  • Jangan jadikan makanan cepat saji sebagai acara rutin mingguan.
  • Kurangi makanan ringan yang dimakan sambil beraktivitas. Jangan biarkan anak Anda makan sambil menonton televisi atau melakukan pekerjaan rumah.
  • Dorong anak Anda untuk “mendengarkan perutnya” dan makan hanya ketika lapar, bukan karena kebiasaan, dan berhenti makan bila dia sudah kenyang.
  • Ajari anak untuk memesan makanan sehat ketika makan di luar, misalnya lebih memilih menu gado-gado daripada sate kambing.
  • Tetapkan batas waktu nonton TV dan bermain komputer. Dorong anak Anda untuk melakukan kegiatan aktif sebagai gantinya. Anak-anak harus melakukan aktivitas fisik minimal 60 menit setiap hari
  • Lakukan acara olahraga keluarga seperti berjalan kaki, naik sepeda, berenang atau bermain bulu tangkis.
  • Dorong anak untuk berjalan atau bersepeda ke sekolah atau ke toko, tidak selalu naik mobil atau motor.

Tips Mengajari Anak Menggunakan Toilet (Toilet Training)

Kapan Anda harus mengajari balita Anda menggunakan toilet?
Tidak ada patokan waktu yang pasti karena masing-masing anak memiliki masa kesiapannya sendiri. Namun, biasanya mereka sudah mulai menunjukkan kesiapan untuk dilatih sejak usia 1,5 s.d. 3 tahun. Anak perempuan biasanya lebih cepat siap dibandingkan anak laki-laki.

Kesiapan fisik dan mental

Pelatihan toilet membutuhkan kesiapan fisik dan mental. Secara fisik, anak Anda harus sudah dapat menahan air seni selama beberapa jam. Hal ini hanya terjadi jika otot-otot kandung kemihnya telah berkembang sehingga memungkinkannya untuk menahan air seni. Secara mental, dia harus sudah dapat mengenali tanda-tanda kebelet pipis atau buang air besar.  Anak Anda juga harus bisa mengkomunikasikan bila dia kebelet melalui ekspresi wajah, gerak tubuh atau kata-kata, SEBELUM benar-benar pipis atau buang air besar.
Berikut adalah beberapa tanda kesiapan anak mendapatkan pelatihan toilet :
  • Dapat menjaga popok tetap kering selama minimal 2 jam dalam suatu waktu
  • Mengumumkan bila dia ingin buang air kecil atau besar
  • Mengerti bila dia diminta menggunakan toilet
  • Dapat mengikuti instruksi sederhana
  • Menarik popoknya bila basah dan kotor
  • Menunjukkan minat pada toilet

Tips Pelatihan Toilet

Bila anak Anda telah menunjukkan kesiapan, Anda bisa memulai dengan membeli salah satu dari dua jenis perlengkapan yang tersedia di pasaran: pispot toilet berpenampung sendiri untuk dikosongkan isinya ke toilet, atau bantalan khusus anak yang didudukkan di atas toilet duduk dewasa. Bagi Anda yang menggunakan toilet jongkok, Anda mungkin tidak perlu membeli bantalan toilet karena anak bisa melakukannya dengan jongkok atau berdiri.
Mengajari anak menggunakan toilet memerlukan ketekunan. Prosesnya bisa memakan waktu hingga 3 sampai 6 bulan, meskipun beberapa anak mungkin membutuhkan waktu lebih cepat atau lebih lama.
Berikut adalah beberapa tips yang mungkin berguna saat Anda melatih buah hati Anda:
  • Ajari anak Anda kata-kata yang diperlukan untuk pelatihan toilet, seperti basah, kering, kebelet, pipis, ee, dan lainnya.
  • Jelaskan penggunaan toilet kepada anak dengan melakukan peragaan, misalnya dengan memperlihatkan membuang kotoran di popoknya ke toilet.
  • Jangan memaksa. Saat kebelet, tanyakan pada anak apakah dia ingin menggunakan toilet. Gunakan toilet hanya bila dia tidak keberatan.
  • Biarkan anak bermain-main dengan toilet atau duduk di atasnya berpakaian lengkap bila dia menginginkannya.
  • Berhentilah melakukan pelatihan toilet untuk sementara waktu jika anak Anda menjadi frustasi atau takut. Tidak ada salahnya mengambil jeda pelatihan dan memulai lagi nanti.
  • Biarkan anak melihat ke dalam toilet setelah acara buang airnya “sukses”.
  • Ajaklah dia ikut menggelontor toilet untuk membiasakan diri.
  • Pastikan bahwa area toilet aman. Simpan sabun mandi, deterjen, shampoo dan lainnya di luar jangkauan anak.

5 Jenis Cacing Penyebab Cacingan

Cacingan masih merupakan masalah utama kesehatan anak-anak Indonesia. Sanitasi yang buruk dan kurangnya kesadaran pola hidup bersih adalah dua faktor penyebab utama tingginya prevalensi cacingan. Berikut adalah empat jenis cacing yang paling umum menginfeksi manusia.

1. Cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides)

Cacing gelang adalah cacing yang paling umum menginfeksi manusia.  Cacing gelang dewasa berukuran 10 – 30 cm dengan tebal sebesar pensil dan dapat hidup hingga 1 sampai 2 tahun.
Siklus hidup cacing gelang:
Cacing gelang menular melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi telurnya. Ketika sekelompok telur cacing tertelan dan memasuki usus, mereka menetas menjadi larva. Larva kemudian beredar melewati dinding usus, menuju paru-paru melalui aliran darah. Selama tahap ini, gejala seperti batuk (bahkan batuk cacing) dapat terjadi. Dari paru-paru, larva memanjat melalui saluran bronkial ke tenggorokan, di mana mereka kemudian tertelan melalui ludah. Larva lalu kembali ke usus kecil  hingga tumbuh menjadi dewasa, kawin, dan bertelur dalam 2 bulan setelah telur menetas.
Seekor cacing betina dapat memproduksi hingga 240.000 telur dalam sehari, yang kemudian dibuang ke dalam tinja dan menetas di dalam tanah. Anak-anak sangat rentan terhadap infeksi cacing gelang karena mereka cenderung meletakkan segala sesuatu di mulut mereka, termasuk tanah, dan sering kurang bisa menjaga kebersihan dibandingkan orang dewasa.
Cacingan ringan biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejala baru muncul pada cacingan yang parah. Anak-anak lebih mungkin dibanding orang dewasa untuk mengalami gangguan gastrointestinal dan gejala kurang gizi. Perut buncit dan lesu/kurang semangat bisa menjadi pertanda anak terkena infeksi cacing gelang yang parah.

2. Cacing kremi Enterobius vermicularis)

Seperti halnya cacing gelang, cacing kremi atau cacing kerawit hanya menginfeksi manusia, Anda tidak bisa tertulari cacing ini dari hewan peliharaan.
Siklus hidup cacing kremi:
Telur cacing kremi dapat menempel pada tangan Anda melalui kotoran manusia. Ketika tangan Anda yang tercemar masuk ke mulut Anda, telur dapat masuk ke dalam tubuh, menetas dalam usus kecil dan bergerak turun ke usus besar. Di sana cacing  kremi melekat pada dinding usus dan makan. Ketika mereka siap bertelur, cacing pindah dan bertelur pada kulit berlipat di sekitar dubur. Saat itulah Anda mungkin curiga terkena cacingan karena merasakan gatal-gatal di sekitar anus (pruritus) yang biasanya lebih intens di malam hari. Dibutuhkan waktu sekitar satu bulan dari menelan telur cacing ke merasakan gatal-gatal di anus. Cacing kremi dewasa berukuran 3-10 mm sehingga bisa dilihat dengan mata telanjang.
Telur cacing kremi dapat bertahan hidup hingga tiga minggu. Karena bentuknya yang sangat kecil, Anda tidak dapat melihatnya sehingga bisa tanpa sengaja tertulari ketika menggunakan baju, kasur, bantal, mainan anak, uang kertas, peralatan makan, atau peralatan mandi/toilet.
Untuk memastikan apakah gatal-gatal disebabkan oleh cacing kremi, Anda dapat meletakkan sepotong selotip di anus. Semua cacing atau telur akan menempel ke selotip. Lalu bawalah selotip itu ke dokter untuk diperiksa.

3. Cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus)

Cacing tambang bisa menginfeksi manusia maupun mamalia lain seperti kucing dan anjing.
Siklus hidup cacing tambang:
Cacing tambang dewasa berada dalam usus kecil manusia, di mana mereka melekatkan diri di dinding usus dengan mulut mereka. Mereka makan darah dan menyebabkan perdarahan di usus yang ditempati.
Cacing betina memproduksi telur cacing, yang dikeluarkan lewat tinja. Jika tinja jatuh ke tanah, dan cuaca hangat, telur cacing akan menetas menjadi larva dalam waktu sekitar dua hari. Larva kemudian menjadi dewasa dalam seminggu, dan dapat bertahan untuk waktu yang lama jika kondisi mendukung. Larva yang mendapatkan kontak dengan kaki telanjang manusia akan menembus kulit kaki dan masuk ke paru-paru melalui sirkulasi darah. Larva kemudian bergerak ke saluran udara menuju tenggorokan dan tertelan. Mereka menuju ke usus kecil. Larva lalu melekat pada dinding usus dan berkembang menjadi cacing dewasa. Pada sekitar usia lima bulan, cacing mulai memproduksi telur.
Infeksi cacing tambang biasanya tidak memberikan gejala spesifik. Anemia (kekurangan darah) dan keluhan terkait peradangan usus  seperti mual, sakit perut dan diare adalah beberapa gejala yang mungkin timbul.

4. Cacing cambuk (trichinella spiralis)

Cacing cambuk ditularkan melalui konsumsi daging hewan yang mengandung larva cacing ini. Cacing cambuk dewasa mencapai panjang sekitar 1- 2 mm.
Siklus hidup cacing cambuk:
Manusia terinfeksi  karena memakan daging mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi, terutama babi, babi hutan, dan beruang. Larva lalu masuk ke usus kecil, menembus mukosa, dan menjadi dewasa dalam 6-8 hari.  Cacing betina dewasa melepaskan larva yang bisa bertahan hidup sampai 6 minggu. Larva yang baru lahir bermigrasi melalui aliran darah dan jaringan tubuh, tetapi akhirnya hanya bertahan di sel otot rangka lurik. Larva mengkista (encyst) sepenuhnya dalam 1-2 bulan dan tetap hidup hingga beberapa tahun sebagai parasit intraselular. Larva yang mati akhirnya diserap kembali tubuh. Siklus ini terus berlanjut hanya jika larva mengkista dicerna oleh karnivora lain.
Gejala awal infeksi cacing cambuk termasuk edema, nyeri otot, dan demam.

5. Cacing pita (Taenia saginata dan Taenia solium)

Cacing pita adalah parasit manusia dan hewan ternak. Ada dua jenis cacing pita yang menjadikan manusia sebagai inang antara maupun inang permanen:
a. Cacing pita sapi (Taenia saginata)
Taenia saginata adalah raksasa di antara semua cacing parasit. Panjang taenia saginata bisa mencapai 8 meter, hampir sepanjang saluran pencernaan manusia dewasa. Cacing pita ini berwarna putih pucat, tanpa mulut, tanpa anus dan tanpa saluran pencernaan. Badannya tidak berongga dan terdiri dari segmen-segmen berukuran 1X1,5 cm. Taenia saginata bisa hidup sampai 25 tahun di dalam usus inangnya.
Siklus hidup Taenia saginata:
Cacing pita sapi memiliki siklus yang rumit dan berakhir pada manusia sebagai inang tetapnya. Cacing pita dewasa melepaskan telur-telurnya bersama segmen badannya. Segmen ini bila mengering di udara luar akan melepaskan telur-telur cacing yang dapat termakan oleh sapi saat merumput. Enzim pencernaan sapi membuat telur menetas dan melepaskan zigot yang kemudian menembus lapisan mukosa saluran pencernaan untuk memasuki sirkulasi darah. Dari pembuluh darah, zigot akan menetap di otot membentuk kista, seperti pada cacing cambuk. Bila daging sapi berisi kista tersebut dimakan manusia dalam keadaaan mentah atau setengah matang, enzim-enzim pencernaan akan memecah kista dan melepaskan larva cacing. Selanjutnya, larva cacing yang menempel di usus kecil akan berkembang hingga mencapai 5 meter dalam waktu tiga bulan.
Selain masalah gizi, kehadiran cacing pita umumnya menyebabkan gejala perut ringan sampai sedang (mual, sakit, dll).
b. Cacing pita babi (Taenia solium)
Taenia solium adalah kerabat dekat Taenia saginata yang memiliki siklus hidup hampir sama, namun inang perantaranya adalah babi. Manusia terinfeksi dengan memakan daging babi berisi kista Taenia solium. Cacing ini sedikit lebih kecil dari Taenia saginata (3-4 m panjangnya), tetapi lebih berbahaya. Berbeda denganTaenia saginata yang hanya membentuk kista di daging sapi, Taenia solium juga mengembangkan kista di tubuh manusia yang menelan telurnya. Kista tersebut dapat terbentuk di mata, otak atau otot sehingga menyebabkan masalah serius. Selanjutnya, jika tubuh membunuh parasit itu, garam kalsium yang terbentuk di tempat mereka akan membentuk batu kecil di jaringan lunak yang juga mengganggu kesehatan.

Mengatasi Luka Bakar pada Anak

Luka bakar dapat disebabkan oleh cairan panas, radiasi dan uap panas, sengatan listrik, atau bahan kimia yang bersifat asam kuat. Luka bakar berbahaya karena merusak kulit yang berfungsi melindungi kita dari kotoran dan infeksi. Kulit juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan pembuangan limbah melalui keringat. Jika banyak permukaan tubuh yang terbakar, ada banyak bahaya yang mengancam jiwa karena kerusakan pembuluh darah, obstruksi jalan pernapasan, ketidakseimbangan elektrolit dan suhu tubuh, serta gangguan fungsi saraf.
Selain mengakibatkan bahaya fisik, luka bakar juga dapat menimbulkan masalah emosional dan psikologis yang bertahan lama karena trauma dan ketidaksempurnaan penampilan.

Bila anak Anda mengalami luka bakar

  • Kebanyakan kecelakaan yang menyebabkan luka bakar terjadi di rumah. Untungnya selalu ada air di sekitarnya. Segeralah mendinginkan kulit terbakar anak Anda dengan air dingin, tetapi tidak terlalu dingin (bukan air es). Untuk area yang lebih luas, rendamlah atau guyurlah anak dengan air di kamar mandi selama minimal lima menit.
  • Jangan mengoleskan pasta gigi, salep, minyak atau mentega ke area yang terbakar. Mengoleskan bahan tersebut akan membatasi keluarnya panas dari kulit. Setelah luka bakar memiliki cukup waktu untuk mendingin, silakan menggunakan salep untuk membantu mencegah infeksi.
  • Jika Anda harus membuka pakaian yang lengket di kulit, jangan menariknya. Siramkan air dalam kondisi anak tetap berpakaian. Lepaskan pelan-pelan pakaian dan tutuplah luka dengan perban steril. Untuk luka bakar yang parah, segeralah memanggil bantuan ambulans atau dokter.

Kapan harus memeriksakan diri ke dokter?

Tergantung pada tingkat keparahan luka bakar, yang dinyatakan dalam derajat.
  • Derajat 1:  cedera dangkal yang hanya melibatkan lapisan luar kulit (epidermis), misalnya karena berjemur di bawah terik matahari. Kulit memerah dan sangat menyakitkan. Luka bakar akan sembuh sendiri tanpa jaringan parut dalam waktu dua sampai lima hari.
  • Derajat 2: terjadi ketika kulit terbakar hingga lapisan kedua. Kulit tampak melepuh dan lecet berwarna merah sehingga terlihat belang-belang dan terasa sangat perih menyakitkan. Luka bakar derajat dua dianggap belum berbahaya jika melibatkan kurang dari 15 persen dari permukaan tubuh pada orang dewasa dan kurang dari 10 persen pada anak-anak. Bila ditangani dengan benar, luka bakar derajat dua akan sembuh tanpa banyak menimbulkan jaringan parut. Penyembuhan biasanya memakan waktu hingga tiga minggu.
  • Derajat 3: melibatkan semua lapisan kulit sehingga kulit rusak parah berwarna coklat, kadang-kadang diselingi kelupasan putih atau hitam.  Luka bakar derajat tiga mungkin sangat menyakitkan, namun beberapa pasien dapat sedikit atau tidak merasa sakit karena ujung-ujung sarafnya telah hancur. Penyembuhan sempurna luka bakar derajat ini mungkin memerlukan pencangkokan kulit.
Derajat luka bakar tergantung pada lama pemaparan dan suhu cairan, udara atau benda yang mengenainya. Jenis sumber yang mengenai juga berpengaruh. Misalnya, minyak panas biasanya menyebabkan derajat luka bakar lebih parah daripada air panas karena suhunya lebih tinggi dan lebih lengket di kulit.
Jika anak Anda mengalami luka bakar derajat 2 atau lebih pada bagian tubuh yang luas atau berbahaya, segera periksakan ke dokter.

Pencegahan luka bakar

  • Banyak luka bakar yang disebabkan oleh air panas. Jauhkanlah ceret, panci, wajan berisi air panas dari jangkauan anak-anak.
  • Luka bakar juga bisa diakibatkan ledakan kompor gas. (Terutama dari gas bersubsidi yang belakangan ramai dibicarakan orang). Jika Anda mencium bau gas atau melihat jilatan api dari kompor, segera cabut selang gas, buka jendela lebar-lebar, dan bawa tangki gas ke ruangan terbuka.
  • Jangan pernah berjalan membawa panci berisi masakan panas tanpa penutup yang aman.