Wanita hamil yang senantiasa menjaga kebersihan gigi dan gusi diperkirakan dapat mengurangi risiko kelahiran prematur.
Meskipun
hubungan antara penyakit gusi dan kelahiran prematur masih belum jelas,
yang pasti, penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa meningkatkan
kesehatan mulut dapat mengurangi risiko tersebut.
Sebelumnya,
dokter telah mengatakan bahwa infeksi gusi parah dapat menyebabkan
peningkatan produksi prostaglandin dan faktor tumor nekrosis, bahan
kimir yang menginduksi persalinan untuk diproduksi.
Kelahiran
prematur didefinisikan sebagai bayi yang lahir sebelum 37 minggu
kehamilan. Dan secara historis telah dikaitkan dengan minimnya ilmu
tentang kesehatan gigi dan mulut.
Di Inggris, tercatat sebanyak 54.000 bayi lahir prematur setiap tahunnya.
Penelitian baru yang dipublikasikan dalam Journal of Periodontology,
menemukan terjadi penurunan sebanyak 34 persen risiko kelahiran
prematur bagi ibu hamil yang menderita penyakit gusi dan ibu tersebut
rajin melakukan perawatan sederhana ke dokter gigi ata ahli kesehatan.
Kepala
Eksektuif Yayasan Kesehatan Gigi Inggris, Dr Nigel Carter, menegaskan
perlunya ibu hamil untuk senantiasa menjaga kesehatan mulutnya selama
masa kehamilan.
"Tulisan
ini menambah semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa kesehatan mulut
selama kehamilan sangat penting. Meskipun tidak masuk akal untuk
mengharapkan semua orang memiliki kesehatan mulut yang sempurna, semua
wanita hamil tidak boleh mengabaikan mutunya, terutama jika ada
kemungkinan memiliki dampat pada bayi yang belum lahir," kata Nigel
seperti dilansir Daily Mail, Selasa (1/1/2013)
Nigel menambahkan bahwa sangat penting melakukan pertemuan rutin dengan dokter gigi. Dan hal seperti ini tidak dapat diremehkan.
"Dokter
gigi atau ahli kesehatan mulut mungkin dapat memberikan nasihat tentang
cara merawat gigi di rumah jika Anda menderita morning sickness. Belum
lagi pembersihan secara menyeluruh dan saran tentang cara untuk menjaga
gigi dan gusi di rumah," ucap Nigel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar