Kaminah Sarjo ditemani salah satu cucunya, Siti Ramlah Tumijan, saat memasukkan benang ke dalam jarum.
– Sosok perempuan yang satu ini
terbilang luar biasa. Merantau selama puluhan tahun di Negeri Jiran,
ia kini hidup berbahagia bersama anak cucunya dan mampu mencapai usia
hingga 100 tahun lebih.
Kaminah Sarjo yang akan berulang tahun ke-109 pada tahun ini adalah contoh perempuan tangguh. Ia pun masih memiliki daya ingat yang sangat baik, demikian pula dengan kemampuan penglihatannya.
Ditemui di tempat tinggalnya di Felda Bukit Goh, Kuantan, Kaminah yang berbalut kebaya hijau dan tutup kepala cokelat, masih tampak begitu sehat. Ia jarang sekali merepotkan anak-anak dan cucu-cucunya. Justru dia yang kerap membuat mereka tersipu malu, terutama untuk mengingat peristiwa atau tanggal-tanggal penting dan bersejarah bagi keluarganya.
Kaminah pun masih sanggup membantu cucu perempuannya untuk memasukkan benang ke dalam jarum tanpa bantuan kacamata. Ia kini tinggal bersama salah satu anaknya, Tumijan Gonu.
Lahir pada September 1901, Kaminah merantau dari kampung halamannya di Jawa Tengah ke Malaysia saat masih berusia 20 tahun. Ia pernah bekerja sebagai buruh di beberapa perkebunan di Johor sebelum menikah dengan pria asal Indonesia yang dikenalnya saat masih bekerja.
Dari perkawinannya itu, Kaminah memiliki sembilan anak dan kemudian menetap di Felda Bukit Goh, Pahang. Suaminya telah meninggal beberapa tahun lalu.
Kaminah, yang merupakan anak tertua dari lima bersaudara, mengaku pernah terjatuh di kamar mandi dua bulan lalu. Meski mengalami cedera pada kedua kakinya, ia masih tetap bisa berjalan dan beraktivitas seperti biasa.
“Saya menjaga tubuh tetap fit dengan cara rutin berjalan kaki di sekitar perumahan. Namun, akibat terjatuh langkah saya menjadi terbatas dan saya berharap bisa pulih segera. Saya berterimakasih kepada Tuhan karena menjauhkan saya dari penyakit kronis dan juga memberi kesehatan dan umur panjang.”
Lalu apa rahasia, Kaminah bisa tetap sehat hingga usianya yang sudah seratus tahun lebih? Ia mengaku selalu menjaga pola dietnya sejak usia muda.
“Selain makan nasi dan bubur, saya rajin makan sayuran mentah dan buah. Saya juga senang makanan pedas, terutama sambal. Selain makan tidak terlalu kenyang, kita perlu sentiasa melakukan suruhan Allah seperti shalat dan puasa,” ujarnya.
Kaminah juga menambahkan, perhatian yang ia terima dari keluarga terutama cucu-cucunya, juga membuat ia tetap bahagia dan ia merasa diberi peran penting.
Ia mengaku, rumah anaknya itu memang selalu ramai dipenuhi beragam aktivitas. Maklum saja, Kaminah memilik 71 cucu dan 70 cicit yang selalu datang bergiliran mengunjunginya terutama saat akhir pekan dan liburan.
Kaminah Sarjo yang akan berulang tahun ke-109 pada tahun ini adalah contoh perempuan tangguh. Ia pun masih memiliki daya ingat yang sangat baik, demikian pula dengan kemampuan penglihatannya.
Ditemui di tempat tinggalnya di Felda Bukit Goh, Kuantan, Kaminah yang berbalut kebaya hijau dan tutup kepala cokelat, masih tampak begitu sehat. Ia jarang sekali merepotkan anak-anak dan cucu-cucunya. Justru dia yang kerap membuat mereka tersipu malu, terutama untuk mengingat peristiwa atau tanggal-tanggal penting dan bersejarah bagi keluarganya.
Kaminah pun masih sanggup membantu cucu perempuannya untuk memasukkan benang ke dalam jarum tanpa bantuan kacamata. Ia kini tinggal bersama salah satu anaknya, Tumijan Gonu.
Lahir pada September 1901, Kaminah merantau dari kampung halamannya di Jawa Tengah ke Malaysia saat masih berusia 20 tahun. Ia pernah bekerja sebagai buruh di beberapa perkebunan di Johor sebelum menikah dengan pria asal Indonesia yang dikenalnya saat masih bekerja.
Dari perkawinannya itu, Kaminah memiliki sembilan anak dan kemudian menetap di Felda Bukit Goh, Pahang. Suaminya telah meninggal beberapa tahun lalu.
Kaminah, yang merupakan anak tertua dari lima bersaudara, mengaku pernah terjatuh di kamar mandi dua bulan lalu. Meski mengalami cedera pada kedua kakinya, ia masih tetap bisa berjalan dan beraktivitas seperti biasa.
“Saya menjaga tubuh tetap fit dengan cara rutin berjalan kaki di sekitar perumahan. Namun, akibat terjatuh langkah saya menjadi terbatas dan saya berharap bisa pulih segera. Saya berterimakasih kepada Tuhan karena menjauhkan saya dari penyakit kronis dan juga memberi kesehatan dan umur panjang.”
Lalu apa rahasia, Kaminah bisa tetap sehat hingga usianya yang sudah seratus tahun lebih? Ia mengaku selalu menjaga pola dietnya sejak usia muda.
“Selain makan nasi dan bubur, saya rajin makan sayuran mentah dan buah. Saya juga senang makanan pedas, terutama sambal. Selain makan tidak terlalu kenyang, kita perlu sentiasa melakukan suruhan Allah seperti shalat dan puasa,” ujarnya.
Kaminah juga menambahkan, perhatian yang ia terima dari keluarga terutama cucu-cucunya, juga membuat ia tetap bahagia dan ia merasa diberi peran penting.
Ia mengaku, rumah anaknya itu memang selalu ramai dipenuhi beragam aktivitas. Maklum saja, Kaminah memilik 71 cucu dan 70 cicit yang selalu datang bergiliran mengunjunginya terutama saat akhir pekan dan liburan.