KOMPAS.com — Semua orang tahu jika influenza bisa menular. Tapi masak, iya, gigi berlubang juga ikut menular? Walaupun terdengar aneh, para ilmuwan menemukan bahwa hal itu bukan saja mungkin tapi juga sering terjadi.
Selama ini permen dan makanan manis sering dituding sebagai biang penyebab lubang di gigi. Namun sebenarnya, gigi berlubang (karies) disebabkan oleh bakteri yang menempel di gigi dan partikel yang berasal dari makanan. Bakteri tersebut mengubah gula dan karbohidrat yang dimakan menjadi asam. Bakteri dan asam yang dibektunya menjadi endapan lengket yang disebut plak gigi.
Seperti halnya virus flu yang bisa menular ke orang lain, demikian juga halnya dengan bakteri penyebab karies gigi. Salah satunya adalah Streptococcus mutan. Anak balita dan anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan tertular.
Penelitian menunjukkan anak-anak sering tertular bakteri Streptococcus mutan itu dari orangtua atau pengasuhnya, misalnya saat mencicipi makanan anak untuk mengetahui apakah terlalu panas atau tidak. Penularan bakteri ini juga sering terjadi pada pasangan.
“Ada kasus pasien berusia 40 tahun yang sebelumnya tidak pernah mengalami lubang di gigi tiba-tiba dua giginya berlubang dan mulai menderita radang gusi. Ternyata, setelah diselidiki wanita tersebut baru berpacaran dengan pria yang sakit radang gusi dan sudah bertahun-tahun tidak pernah ke dokter,” kata Dr Margaret Mitchell, dokter gigi di Chicago.
Untuk mengurangi risiko gigi berlubang, ia merekomendasikan untuk membersihkan gigi secara teratur. Kebiasaan mengunyah permen karet tanpa gula juga dianjurkan untuk meningkatkan produksi air liur sehingga pembentukan plak dan bakteri bisa dihambat.