Sabtu, 19 Januari 2013

PASCA BANJIR: Waspadai 7 Penyakit Ini


JAKARTA–Musibah banjir yang menimpa Indonesia, bisa menyebabkan beragam penyakit, di antaranya ada tujuh penyakit yang harus Anda waspadai.
“Masyarakat perlu mewaspadai berbagai penyakit yang timbul pada musim hujan dan banjir,” kata Prof. Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, di Jakarta, Kamis (17/1/2013).
Dia memaparkan ketujuh macam penyakit menular tersebut, dan bagaimana langkah mengantisipasinya, sebagai berikut:
1. Penyakit diare
Pada saat banjir, sumber-sumber air minum masyarakat, khususnya sumber air minum dari sumur dangkal akan banyak ikut tercemar. Saat banjir biasanya juga akan terjadi pengungsian, di mana fasilitas dan sarana serba terbatas, termasuk ketersediaan air bersih. Semua itulah yang bisa menjadi penyebab terjadinya penyakit diare.
Langkah antisipasinya, katanya, masyarakat disarankan untuk membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan atau minum serta sehabis buang hajat.
Selalu biasakan merebus air minum hingga mendidih setiap hari, menjaga kebersihan lingkungan, dan hindari tumpukan sampah disekitar tempat tinggal.
2. Demam berdarah.
Pada musim hujan banyak sampah, seperti kaleng bekas, ban bekas, serta tempat-tempat tertentu terisi air, dan terjadi genangan untuk beberapa waktu.
Genangan air itulah akhirnya menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti, nyamuk penular penyakit demam berdarah.
Masyarakat harus ikut berpartisipasi secara aktif melalui gerakan 3M (mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur, dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat).
Selain itu, segera bawa keluarga ke sarana kesehatan, bila ada yang sakit dengan gejala panas tinggi.
3. Penyakit leptospirosis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira. Di Indonesia hewan penular terutama adalah tikus melalui kotoran dan air kencingnya.
Pada musim hujan terutama saat banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang tanah akan keluar menyelamatkan diri dan berkeliaran di sekitar manusia. Akhirnya, kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir.
Seseorang yang memiliki luka, kemudian bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran/kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut berpotensi dapat terinfeksi dan jatuh sakit.
Selalu menjaga kebersihan, hindari bermain air saat terjadi banjir, terutama bila ada luka. Gunakan pelindung, misalnya sepatu, bila terpaksa harus ke daerah banjir. Segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala, dan menggigil.

Ispa. (Ilustrasi/Solopos/doc)
4. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
Penyebab ini dapat berupa bakteri, virus, dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utama berupa batuk dan demam, mungkin juga disertai sesak napas, nyeri dada, dan lainnya.
Atasi dengan istirahat dan pengobatan simtomatis sesuai gejala. Selain itu, cegah penularan pada orang sekitar, antara lain dengan menutup mulut ketika batuk dan tidak meludah sembarangan.
5. Penyakit kulit yang dapat berupa infeksi, alergi, atau bentuk lain
Kalau musim banjir maka masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik. Tempat berkumpulnya banyak orang, misalnya di tempat pengungsian korban banjir, juga berperan dalam penularan infeksi kulit.
6. Penyakit saluran cerna lain, misalnya demam tifoid. Faktor kebersihan makanan memegang peranan penting, karena itu selalu perhatikan kebersihan makanan yang akan dikonsumsi.
7. Perburukan penyakit kronik yang mungkin memang sudah diderita. Musim hujan dan banjir yang berkepanjangan, bisa menyebabkan daya tahan tubuh berkurang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar