Jumat, 11 Januari 2013

Daging Merah dapat Memperpendek Umur



image


Daging merah dapat memperpendek umur rata-rata orang-orang yang tinggal di negara maju. Para ilmuwan kini berhasil membuktikan bahwa makan terlalu banyak daging merah ternyata merusak kesehatan sehingga memperpendek usia. Kecenderungan ini sekarang juga menyebar ke negara-negara berkembang, karena dampak dari pola makan yang salah dan tidak diterapkannya pola hidup sehat yang benar.

Dalam rentang waktu 10 tahun, pemakan daging merah dalam porsi besar berisiko meregang nyawa karena berbagai sebab.

Kebalikannya, asupan daging berwarna putih justru berkhasiat mengurangi risiko kematian dalam rentang waktu yang sama.

Demikian temuan riset United States National Cancer Institute terhadap 500 ribu warga Amerika Serikat yang dimuat jurnal Archives of Internal Medicine.

Penyebab kematian para pemakan daging merah itu, tulis jurnal tersebut, sebagian besar karena kanker dan penyakit jantung.

Disebut porsi besar jika memakan 160 gram daging merah atau olahannya sehari, yang setara dengan 6 ons steak, sedangkan porsi sedikit bila memakan hanya 25 gram per hari.

Hasil studi itu menyebut, orang yang makan daging putih, risiko kematiannya lebih kecil bahkan bila dibandingkan dengan pemakan daging merah dalam porsi kecil.

Peneliti menyatakan bahwa 11% risiko kematian pada pria dan 16% pada wanita bisa dicegah bila asupan daging merah dikurangi, paling tidak sampai pada tingkatan porsi sedikit.

Di balik risiko kematian itu, periset menduga komponen pemicu kanker (karsinogen) yang terbentuk selama memasak daging merah dalam suhu tinggi adalah salah satu pemicunya.

Apalagi, daging merupakan sumber utama lemak jenuh, yang selama ini dihubungkan dengan kanker payudara dan kolorektal.

Sementara asupan sedikit daging akan mengurangi faktor risiko penyakit jantung, diantaranya tekanan darah dan kadar kolesterol yang lebih rendah.

Temuan anyar oleh ilmuwan Amerika itu juga membuka jalan untuk riset yang lebih mendalam mengenai hubungan asupan daging merah dan hasil olahannya dengan meningkatnya risiko terserang beragam penyakit.

Selain di Amerika Serikat, riset di Inggris juga menemukan bahwa 1 di antara 10 orang saat ini sedang berusaha memotong asupan daging merah olahan.

Dr. Barry Popkin dari University of North Carolina, menekankan, bahwa memang ada keuntungan makan daging merah.

Namun, “jumlahnya harus dikurangi. Mengurangi daging olahan dan produk dari binatang lain yang dipenuhi garam berarti mengurangi jumlah lemak jenuh.”

Dr. Mark Wahlqvist, ahli nutrisi Monash University mengatakan, makan sejumlah kecil daging merah—sekitar 30 gram per hari—bisa menjadi sumber nutrisi penting bagi tubuh.

“Daging merah segar dan tanpa lemak cenderung banyak manfaatnya daripada kerugiannya.”

Ed Yong dari lembaga amal riset kanker Inggris mengatakan, dua studi tersebut menjadi pembuka jalan bagi setiap orang untuk membatasi daging merah serta olahannya, termasuk burger agar menjauh dari penyakit mematikan.

 (isn – Health Today – Mei 2009)

Bagi Anda yang menghendaki hidup sehat terbebas dari penyakit-penyakit yang mematikan, dapat memulai dengan pola makan yang benar dan mengkonsumsi suplemen / makanan sehat tambahan untuk mencukupi kebutuhan gizi bagi tubuh. Cara ini dapat Anda terapkan untuk mengurangi asupan daging merah yang dapat memperpendek umur , jika dikonsumsi terlalu banyak atau terlalu sering. Salah satu makanan sehat yang bisa dikonsumsi adalah Jelly Gamat Luxor dan Spirulina . Anda dapat mengklik Cara Pesan Jelly Gamat Luxor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar