Jumat, 11 Januari 2013

Membuang Racun dari Tubuh



image


Membuang racun dari tubuh , atau istilah kerennya detoksifikasi, dapat ditempuh dengan cara diet, puasa dan mengkonsumsi suplemen herbal untuk menunjang fungsi hati.

Racun ataupun toksin, tak ubahnya “bahaya” laten bagi tubuh. Zat perusak ini “bergentayangan” di mana-mana. Entah itu lewat udara yang dihirup, air yang diminum ataupun lewat makanan yang dikonsumsi. Semua itu, tak bisa dihindari, mengingat lingkungan saat ini banyak disusupi oleh racun.

Toksin diartikan sebagai segala bentuk zat yang punya efek merusak bagi fungsi sel dan struktur tubuh. Sebut saja air raksa (mercury, Hg), Aluminium (Al) yang biasanya muncul dikawasan perindustrian. Atau juga zat-zat kimia, obat-obatan,pengawet makanan, pestisida dan herbisida. Zat-zat ini lazim masuk ke dalam tubuh, baik disengaja maupun tidak disengaja. Misal, terbawa oleh makanan yang dikonsumsi.

Selain dari luar tubuh, toksin dapat juga diproduksi oleh tubuh sendiri. Misal, ketika dilanda stres, tubuh mengeluarkan adrenalin dan cortisol, yang dapat menaikkan tekanan darah, detak jantung dan mengacaukan adrenalin. Bila stres berlangsung lama, ini dapat menjadi toksin hormonal.

Ciri tubuh yang bersarang toksin, mudah diendus. Cobalah rasakan, jika bangun pagi, apakah merasa segar dan badan terasa enteng ? Bila letih, lalu tubuh beratnya bukan main, pasti tubuh Anda banyak mengidap toksin. Memang, menumpuknya toksin akan membuat cepat lelah,kepala terasa pusing, pencernaan lemah, kondisi kulit buruk, kanker, prostat, dan sebagainya.

Menumpuknya racun, juga menimbulkan kondisi emosi yang tidak seimbang. Mereka yang punya banyak toksin suka gelisah, rendah diri, emosional dan sulit berkonsentrasi. Jika berlangsung lama, racun tersebut berubah menjadi penyakit yang serius, seperti kanker. Makanya, agar tidak menjadi penyakit, racun-racun itu harus segera dibuang, yang dikenal dengan istilah detoksifikasi : membersihkan tubuh bagian dalam, terutama sistim pencernaan.

Untunglah, Sang Pencipta melengkapi tubuh manusia untuk melakukan detoksifikasi sendiri. Sistim detoksifikasi tubuh itu melalui kulit (keringat), usus (melalui feces dan cairan lambung), ginjal (lewat urin), hati (melalui proses enzimatik agar toksin bisa lebih larut dan efek toksinnya berkurang).

Lewat hati pula, bila benar-benar normal, 99% toksin dan toksin bakteri dapat disingkirkan. Sebab, proses enzimatik hati bekerja menetralisir senyawa kimia yang tidak diinginkan, seperti obat, pestisida dan toksin dari perut. Proses ini menghasilkan radikal bebas yang bisa merusak hati, kecuali tubuh memiliki antioksidan yang cukup, vitamin dan mineral. Sebaliknya, bila mengalami kerusakan proses enzimatik hati, orang akan cepat lelah dan cenderung mudah mengalami gangguan pencernaa dan alergi. Itu bisa dihindari, jika orang tersebut punya gaya hidup sehat dan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi.

Agar lebih optimal, detoksifikasi yang dilakukan tubuh, dapat dibantu dengan cara lain. Misal, diet rendah lemak, tinggi karbohidrat komplek. Hindari gula, alkohol, lemak, obat-obatan terlarang dan zat-zat lain yang bersifat merusak. Utamakan mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung air, serat larut seperti apel, pear, kacang-kacangan, brokoli dan kubis. Begitupun makanan yang kaya akan sel juga sangat berguna, seperti bawang bombay. Pokoknya, makanan segar, sayuran, whole grain, polong-polongan, biji-bijian dan kacang-kacangan, merupakan pilihan terbaik.

Puasa

Cara lain bisa dilakukan, yaitu dengan puasa. Di sini akan terjadi detoksifikasi yang bersifat total dan holistik (menyeluruh), sekaligus menumbuhkan regenerasi sel sehingga terjadi peremajaan tubuh.

Menurut Andang Gunawan, pakar nutrisi yang menulis buku Food Combining, puasa detoksifikasi dapat dilakukan selama 2-14 hari, tergantung kondisi dan tingkat keasaman dalam tubuh. Kian tinggi derajat keasaman, kian lama waktu puasa yang diperlukan. Dianjurkan, puasa dilakukan akhir pekan atau hari libur, yaitu pada saat pikiran dan tubuh sedang santai.

Selama puasa detoksifikasi, makanan yang dikonsumsi hanya jus buah dan sayuran atau buah dan sayuran segar tanpa gula, ditambah banyak minum air putih. Sebab, jus buah dan sayuran lebih mudah dicerna, sehingga gizi yang terkandung didalamnya lebih cepat diserap tubuh. Selain itu, minum air putih dicampur air jeruk berkhasiat memperkuat jaringan hati dan mengencerkan lendir saluran pencernaan. Jus buah sebaiknya tidak dicampur dengan jus sayuran, terutama bagi yang sensitif pencernaannya. Jangan pula minum jus dalam sekali teguk.

Aturan mainnya, seperti dikatakan oleh Andang, meminum air putih dicampur air perasan jeruk nipis (1/2 jeruk nipis untuk air putih). Sarapan pagi, segelas jus buah segar dan selingan siang seporsi potongan buah segar dan air putih. Makan siang, siapkan seporsi selada segar dicampur minyak zaitun dan air jeruk nipis, serta segelas air putih. Selingan sore hari, segelas jus jus buah dan segelas air putih. Makan malam, seporsi aneka sayur kukus, kaldu sayuran, seporsi beras merah dan seporsi jus sayur segar.

Sebelum tidur, minumlah segelas air putih atau teh rempah hangat. Buah yang dianjurkan pepaya, nanas, mangga, apel, melon, semangka, jeruk nipis (hindari tomat dan jeruk, kecuali jeruk nipis). Untuk sayurannya, antara lain wortel, ketimun, brokoli dan seledri. Untuk suplemen vitamin yang boleh dikonsumsi hanya vitamin C (sampai 5 gram) dan vitamin E. Hindari obat penahan sakit kepala, demam dan obat untuk lambung.

Puasa detoksifikasi ini tidak dianjurkan bagi mereka yang mengidap kanker stadium lanjut, kurang gizi, lemah ginjal, lemah mental, TBC, diabetes kronis, lemah jantung, tukak lambung. Wanita hamil dan menusui, bobot badan berkurang, balita, manula, pra dan pasca operasi besar dan mereka yang tinggal di daerah bercuaca beku, tak dianjurkan puasa detoksifikasi.

Fungsi Detoksifikasi :

1. Mencegah penyakit

2. Mengistirahatkan organ tubuh

3. Membersihkan bagian dalam tubuh

4. Membersihkan kulit wajah dari jerawat

5. Memperlambat penuaan

6. Meningkatkan fleksibilitas tubuh

7. Meningkatkan fertilitas

(Majalah Sukses, Juni 2005)

Silahkan Anda praktekkan sendiri cara-cara membuang racun dari tubuh, yang telah diuraikan diatas. Anda dapat juga mengkonsumsi Obat Herbal Jelly Gamat Luxor atau Spirulina sebagai salah satu cara untuk membuang racun dari tubuh, sekaligus mendapatkan tubuh yang sehat. Inilah salah satu cara hidup sehat yang perlu kita terapkan saat ini.
Jika Anda tertarik untuk mencoba suplemen kesehatan Jelly Gamat Luxor atau Spirulina silahkan klik Cara Pesan Jelly Gamat Luxo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar