Jumat, 11 Januari 2013

Hidup Sehat Dengan Berat Badan Ideal



image
Hidup sehat dengan berat badan ideal tentunya menjadi dambaan setiap orang, baik itu laki-laki maupun perempuan, baik yang masih remaja maupun yang sudah menginjak dewasa atau sudah berumur. Dengan hidup sehat, tentu akan bisa merasakan lebih banyak kebebasan, kebebasan beraktivitas, kebebasan mengadakan perjalanan, kebebasan berpikir yang lebih terbuka terhadap hal-hal baru, dll. Hal ini tak akan kita dapatkan kalau kondisi kita sakit, harus tidur di tempat tidur seharian atau malah harus dirawat di rumah sakit selama beberapa hari bahkan minggu. Pemberdayaan pikiran untuk menghasilkan ide-ide kreatif tentu akan terhambat atau bahkan sama sekali tidak muncul karena kita hanya memikirkan kapan bisa sembuh, kapan bisa pulang dari rumah sakit, berapa biaya yang harus ditanggung dan sebagainya.

Berat badan ideal ?    Wow....., siapa yang tak mau ?
Bahkan sering kaum remaja putri bahkan ibu-ibu sampai harus berpuasa, menyiksa diri dengan minum obat-obatan pelangsing dengan berbagai efek samping, untuk mendapatkan berat badan yang ideal. Sering, ini merupakan perjuangan yang tidak mudah dan melelahkan. Siapa sih yang mau dikatakan oleh orang-orang di sekitarnya : “Hey, Dia menderita Obesitas, tampilannya jelek & gembrot” Susah mencari ukuran baju yang pas, napas mudah tersengal-sengal, kalau naik angkot atau bis kota jadi memakan lebih banyak tempat, kaki mudah pegal karena harus menopang beban yang berlebihan dan sebagainya.


Lalu, apa itu Obesitas
dan
bagaimana cara penanggulangannya yang aman ?


Obesitas (Kelebihan Berat Badan) adalah suatu kondisi dimana lemak tubuh berada dalam jumlah yang berlebihan.  Jumlah lemak tubuh yang normal untuk wanita berkisar antara 20-35%, sedangkan untuk pria berkisar antara 10-20%. Kondisi lemak tubuh ini bisa diukur dengan akurat menggunakan alat yang bernama Karada Scan.

Obesitas adalah suatu penyakit dan bukan merupakan variasi bentuk, bahkan dapat dikategorikan penyakit kronis serta epidemik karena sifatnya yang meluas dan untuk sebagian orang, susah untuk disembuhkan karena tidak disiplin, kurang bisa mengendalikan diri, malas berolah raga, dsb.

Obesitas terbentuk karena adanya kelebihan kalori, yaitu kalori yang masuk lebih banyak dari pada kalori yang dikeluarkan, misal karena makanan yang tinggi kadar karbohidrat dan lemaknya, kurang banyak beraktivitas, lebih banyak duduk atau tiduran.

Penyakit-penyakit yang bisa timbul akibat dari Obesitas :
1. Jantung : kemungkinan penderita Obesitas menderita penyakit Jantung Koroner adalah sebesar 99,9%.
2. Hipertensi : terjadi karena timbunan lemak di sepanjang pembuluh darah sehingga diameter lobang aliran darah di pembuluh darah mengecil, akibatnya tekanan darah jadi naik.
3. Stroke : karena terganggunya peredaran darah di daerah otak, sehingga otak lambat menerima pasokan oksigen dan sari-sari makanan.
4. Kanker : karena pola makan yang salah, lebih banyak konsumsi daging dibanding sayur-sayuran dan buah-buahan.
5. Hyper Insulinemia : Insulin yang berfungsi mengubah karbohidrat dan gula dalam nasi menjadi tenaga, jumlahnya terlalu tinggi tapi kerjanya tidak efektif, sehigga orang jadi sering lemas, gemetaran dan kadar gulanya turun.
6. Diabetes : jumlah Insulin terlalu rendah misal karena ada kerusakan dalam sel beta pankreas sehingga tidak bisa maksimal mengubah gula menjadi tenaga, shg kadar gulanya naik.
7. Gangguan pada sendi dan tulang : menopang beban terlalu berat.
8. Gangguan pada kantung empedu : terlalu banyak lemak yang menyelimutinya.
9. Asam urat : karena pola makan yang tidak benar.
10. Varises.
11. Sering lemas dan mudah lelah.
12. Gangguan tidur : sering mendengkur (ngorok) pada saat tidur. Bisa mengalami “Sudden Death” (mati mendadak pada saat tidur).
13. Peningkatan kolesterol dan trigliserid.
14. Infertilitas (gangguan kesuburan, susah memiliki keturunan).
15. Gairah seksual menurun.
16. Buang air kecil yang tidak terkontrol.
Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami obesitas atau tidak bisa dilakukan dengan mengukur Body Mass Index (BMI) atau Index Massa Tubuh (IMT).
BMI sangat akurat untuk menentukan tingkat obesitas (kegemukan) seseorang, kecuali untuk kondisi-kondisi berikut :
•    Para atlit karena banyak ototnya daripada lemaknya.
•    Usia sudah lanjut, di atas 70 tahun.
•    Masih anak-anak, di bawah 12 tahun.

Rumus yang digunakan untuk menghitung BMI :

BMI = Berat Badan (kg) / Tinggi Badan (m)2.

Contoh : berat badan seseorang 65 kg, memiliki tinggi badan 1,65m.
Maka BMInya adalah 65/(1,65)2 = 23.87.

Hasil perhitungan bisa dicocokkan dengan tabel berikut :

< 18        (Underweight)   resiko kekurangan gizi, gangguan pencernaan, pertumbuhan yang terganggu pada anak-anak.
18,5 - 22,9                      Normal atau Ideal.
23 - 24,9     Overweight     Mulai terjadi resiko komplikasi masalah obesitas di atas.
25 - 29,9  Obesitas tingkat 1 Faktor resiko sedang, bisa terjadi meninggal mendadak.
> 30         Obesitas tingkat 2 Faktor resiko sangat membahayakan seperti meninggal  mendadak.

Menghitung berat badan ideal :

•  Berat Badan Ideal = (Tinggi Badan)2 * 22,9.

Ditinjau dari lokasi penumpukan lemak, yang paling berbahaya adalah pada bagian perut karena sangat mudah terlepas dan masuk ke dalam aliran darah, sehingga bisa menyebabkan terjadinya Stroke.
Jadi, meski badannya kurus, kalau perutnya buncit juga sangat berbahaya.
Untuk mengetahui tingkat resiko tumpukan lemak di perut, dapat dilakukan dengan mengukur lingkar perut tepat pada bagian pusar dengan kondisi berdiri.

Untuk Pria :
< 94 cm          Normal.
94 – 102 cm   Resiko Ringan.
> 102 cm        Resiko Tinggi.
Untuk Wanita :
< 80 cm          Normal
80 - 88 cm      Resiko Ringan.
> 88 cm         Resiko Tinggi.

Persentase penderita Obesitas berdasarkan kelompok umur :
Umur, tahun       persentase, %
    25 - 35                 39,4
    36 - 45                 43
    46 - 55                 50,4
    56 - 65                 42,5
Terakhir terlihat menurun karena banyak yang sudah meninggal pada kelompok umur 46 - 55 tahun.
 
Cara mengatasi Obesitas :
1. Dengan obat-obatan
Dapat digolongkan dalam beberapa golongan yaitu :
Golongan Diuretika , bekerja dengan cara mengeluarkan cairan dari tubuh sehingga beresiko mengakibatkan dehidrasi dan gagal ginjal, karena yang turun bukan lemak tapi cairan tubuh.
Golongan Orlistat , bekerja dengan cara memblokir lemak, yaitu menghambat produksi enzim lipase, sehingga lemak tidak diproses tapi langsung dibuang. Akibatnya, selain lemak, vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuhpun juga ikut terbuang, sering buang air besar secara mendadak, bahkan pada saat buang anginpun, kotoran juga ikut keluar. Resiko lain : merusak kelenjar Usus.
Golongan Dietilpropion , bekerja dengan cara menurunkan nafsu makan sehingga bisa berakibat kekurangan nutrisi, berdebar-debar, pusing dan depresi.
Golongan Sibutramin , bekerja dengan cara menghambat nafsu makan. Efek sampingnya menyebabkan hipertensi, berdebar-debar, insomnia, sakit kepala.
Golongan terakhir dengan menyuntikkan semacam cairan yang mengandung HCG, yaitu suatu hormon yang terdapat pada air kencing ibu hamil yang diextract, kemudian dikonsentratkan. Berfungsi untuk membakar lemak dengan cepat, tetapi efek sampingnya bisa terjadi retensi air, cairan tubuh tidak bisa keluar. Pada beberapa kasus dapat mengakibatkan kematian.
2. Messoterapi : disuntik di bagian yang mengandung lemak. Biayanya lumayan tinggi, proses cepat tapi tidak mengencangkan otot.
3. Lippo Suction : dibuat irisan di kulit, lemaknya disedot. Efek samping : bekuan darah yang terjadi bisa menyebabkan stroke, bisa menimbulkan emboli (gelembung udara dalam darah) yang bisa menyebabkan kematian bila sampai di paru-paru, karena paru-paru akan langsung kempes dan tidak berfungsi.
4. Olahraga yang teratur : sampai saat ini belum ada obat ataupun makanan yang bisa menggantikan fungsi dari olahraga yang teratur.
5. Mengatur Pola Makan : bukan mengurangi jumlah makan secara ekstrim karena bisa berakibat sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Yang diatur adalah harus mengurangi karbohidrat dan lemak, sedangkan protein, vitamin dan mineral harus tetap dikonsumsi dalam jumlah yang cukup agar tidak kekurangan gizi.
6. Suplementasi : program diet yang tepat dilengkapi dengan konsumsi suplemen yang tepat. Hasilnya akan sangat bagus.

Untuk mendapatkan hidup sehat dengan berat badan ideal yang diperoleh melalui Program Diet + Suplementasi + Olahraga, perlu memperhatikan hal-hal berikut :
-Pantang memakai Food Suplemen yang terbuat dari bahan kimia.

-Usahakan yang Organik, dibuktikan dengan Sertifikat Organik.

-Kandungan bahan aktifnya harus 95% dari aslinya.

-Tidak menimbulkan efek samping seperti gagal ginjal dsb.

-Sebaiknya gunakan suplemen yg sudah terbukti dan teruji khasiatnya ( melalui penelitian jangka panjang dan sudah dikonsumsi oleh banyak orang tanpa ada laporan efek samping yang merugikan). Jangan menggunakan suplemen yang masih baru, belum terbukti dan teruji.
Contoh suplemen yang sudah terbukti, teruji dan diakui oleh lebih dari 83 Negara adalah Produk HERBALIFE , karena sudah beroperasi di lebih dari 83 Negara di dunia, artinya terdaftar, teruji dan diakui oleh lebih dari 83 Dep. Kesehatan sebagai Makanan, bukan Obat. Silahkan klik Agar Langsing untuk mendapatkan informasi selengkapnya.
Tahap-tahap pengembangan suatu suplemen harus mengikuti aturan yaitu:
- untuk 5-10 tahun pertama akan diuji coba dahulu di laboratorium dengan media hewan,
- untuk 5-10 tahun kedua masih dilakukan di laboratorium tetapi pada manusia.
- setelah itu baru bisa dipasarkan dan tetap dimonitor dengan ketat selama 10-20 tahun kedepan, dan bila ditemukan adanya efek samping harus segera ditarik dari peredaran / pasar.
-Jaminan Kualitas.
-Halal, terutama yang berbentuk softgel. Biasanya bahan yang digunakan untuk softgel adalah dari sumsum babi karena harga dan biaya pemrosesannya murah, sedangkan yang halal menggunakan sumsum sapi yang biaya pemrosesannya lebih mahal.
Bagi Anda yang menginginkan hidup sehat dengan berat badan ideal , terutama Anda yang sekarang mengalami kelebihan berat badan, dapat mulai mengkonsumsi Produk2 Herbalife yang sudah terbukti aman, tanpa efek samping dan efektif karena sudah memenuhi paham Megadosis Law dan Labelling Rule :
1. Tidak berbahaya dikonsumsi dalam jangka panjang atau jumlah yang banyak.
2. Tidak ada larangan penggunaan, tua, muda, anak, ibu hamil, menyusui, orang sakit, sehat, dll.
Dan sudah dikonsumsi oleh lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia yang puas. Tunggu apa lagi ? Segera klik Agar Langsing dan dapatkan info yang lebih lengkap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar